BAB I
ASAS-ASAS DAN RUANG
LINGKUP ANTROPOLOGI
Antropologi memiliki perbedaaan dengan disiplin ilmu lainnya baik dari segi
ruang lingkup, pendekatan, pokok perhatian, dsb. Antropologi mencoba untuk
mencari jawaban siapakah dan apakah manusia itu meski tidak dapat didefinisikan
secara terbatas.
A. Fase-fase Perkembangan
Ilmu Antropologi
Fase I
(sebelum 1800) :
Sejak akhir abad ke-15 dan permulaan abad 16, orang eropa barat
mendatangi suku bangsa pribumi Afrika, Asia dan Amerika. Dari merekalah
diperoleh bahan pengetahuan berupa deskripsi tentang adat istiadat, susunan
masyarakat, bahasa dan ciri-ciri fisik dari beraneka warna suku bangsa yang
kemudian dikenal dengan istilah etnografi.
Fase II (Pertengahan abad ke-19) :
Timbul karangan-karangan yang menyusun bahwa etnografi tersebut
berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat sehingga terjadi pengklasifikasian
aneka warna kebudayaan di dunia dalam tingkat-tingkat evolusi tertentu maka
timbullah ilmu antropologi sebagai ilmu yang akademikal yaitu mempelajari
masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk mendapatkan suatu
pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah
penyebaran kebudayaan manusia.
Fase III (Permulaan abad
ke-20) :
Sebagian bangsa negara-negara di eropa berhasil mencapai kemantapan
kekuasaan di daerah luar eropa. (kolonialisme) – antropologi menjadi ilmu yang praktis
dan tujuannya mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di eropa
guna kepentingan pemerintah kolonial dan guna mendapatkan suatu pengertian
tentang masyarakat masa kini yang kompleks.
Fase IV (Sesudah 1930) :
Timbulnya antipati terhadap kolonialisme sesudah Perang Dunia II sehingga
antropologi memiliki :
1.
Tujuan akademikal untuk mencapai
pengertian tentang mahkluk manusia pada umumnya dengan mempelajari Aneka
warna Bentuk fisik, masyarakat dan budaya.
2.
Tujuan Praktikal untuk mempelajari
manusia dalam Aneka warna masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku
bangsa tersebut.
B.
Antropologi Masa Kini
Keempat
fase perkembangan ilmu Antropologi perlu mendapatkan pengertian dan tujuan
ruang lingkupnya. Ilmu Antropologi merupakan ilmu yang masih muda, sehingga
tujuan dan ruang lingkupnya masih merupakan suatu kompleks masalah yang menjadi
pokok perbedaan paham antara berbagai aliran yang ada dalam kalanganya sendiri.
Aliran-aliran dalam Antropologi dapat digolongkan dibeberapa negara dimana ilmu
Antropologi berkembang.
C.
Ilmu-ilmu Bagian Dari Antropologi
Ilmu-ilmu
bagian dari Antropologi antara lain :
a. Paleo-antropologi adalah bagian yang
meneliti soal asal-usul dan evolusi manusia dengan menggunakan fosil-fosil
manusia jaman dahulu.
b. Antropologi fisik adalah suatu ilmu
yang mencoba mencari pengertian tentang sejarah terjadinya aneka warna manusia
dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnyaseperti warna kulit, rambut dll.
c. Etnolinguistik atau Antropologi
linguistik suatu ilmu bagian yang pada asal mulanya bersangkutan erat denga
ilmu Antropologi.
d. Prehistori mempelajari sejarah
perkembangan dan penyebaran kebudayaan manusia sejak manusia belum mengenal
huruf.
e. Etnologi adalah ilmu bagian yang
mencapai pengertian mengenai asas-asas manusia, dengan mempelajari kebudayaan
dalam masyarakat.
Paleo-antropologi
dan Antropologi fisik merupakan Antropologi fisik dalam arti luas. Sedangkan
Etnolinguistik, Prehistori dan Etnologi merupakan antropologi budaya.
D. Hubungan
Antara Antropologi-Sosial dan Sosiologi
Hubungan antara kedua ilmu tersebut pada
awalnya mempunyai kesamaan sudut tujuannya, tetapi kalau ditinjau lebih khusus
mempunyai perbedaan yaitu: Mempunyai asal mula dan perkembangan yang berbeda,
sehingga menyebabkan adanya suatu perbedaan pengkhususan kepada pokok dan bahan
penelitian dari kedua ilmu tersebut dan juga menyebabkan berkembangnya beberapa
metode dan masalah yang khusus.
E. Hubungan
Antara Antropologi dan Ilmu-ilmu Lain
Antropologi memerlukan bantuan ilmu-ilmu
lain dan begitu juga sebaliknya. Ilmu-ilmu lain itu yang terpenting diantaranya, adalah; ilmu geologi, ilmu
paleontology, ilmu anatomi, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu psikiatri, ilmu
linguistic, ilmu arkeologi, ilmu sejarah, ilmu geografi, ilmu ekonomi, ilmu
hukun adat, ilmu administrasi, dan ilmu politik.
Bantuan
ilmu geologi yang mempelajari ciri-ciri lapisan bumi serta
perubahan-perubahannya.
Hubungan
Antara Ilmu Paleontologi dan Antropologi. Bantuan dari paleontologi sebagai
ilmu yang meneliti fosil makhluk-makhluk dari kala-kala dahulu untuk membuat
suatu rekontruksi.
F.
Metode
ilmiah dari antropologi
1. Metode
ilmiah dan pengumpulan fakta
Pada
umumnya metode-metode pengumpulan fakta dalam ilmu pengetahuan daapat
digolongkan kedalam 3 golongan yaitu; Penelitian dilapangan,penelitia dilaboratorium dan penelitian dalam perpustakaan.
2. Penentuan
ciri-ciri umum dan system
3. Verifikasi
G.
Tenaga
sarjana, lembaga, majalah, dan prasarana ilmu antropologi
Kegiatan
ilmiah biasanya dilakukan oleh tenaga ahli dan sarjana yang telah dilatih dalam
mengembangkan masalah-masalah dalam lapangan suatu cabang ilmiah dan dalam hal
meneliti masalah-masalah tadi.
Dalam
melakukan penelitian biasanya memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga
harus ada badan-badan atau lembaga yang mendorong untuk melakukan kegiatan
penelitian para ahli tersebut. Badan atau lembaga tersebut biasanya adalah
perguruan-perguruan tinggi, disamping bertugas mengerjakan, juga berusaha
mengembangkan berbagai macam cabang ilmiah.
Majalah
merupakan sarana yang penting untuk membantu kelancaran kegiatan penelitian,
maka dari itu tenaga ahli atau sarjana yang sedang melakukan kegiatan
penelitian harus mempunyai majalah yang berkaitan tentang kegiatan penelitian
tersebut.
KESIMPULAN
Antropologi
adalah suatu cakupan ilmu yang mempelajari tentang manusia, peradaban, serta
kebudayaan manusia.
Antropologi memiliki perbedaaan dengan disiplin ilmu lainnya baik dari
segi ruang lingkup, pendekatan, pokok perhatian, dsb. Oleh karena itu,
Antropologi mencoba untuk mencari jawaban siapakah dan apakah manusia itu meski
tidak dapat didefinisikan secara terbatas.
Perkembangan Antropologi telah dibuktikan oleh empat fase seperti yang
telah dijelaskan diatas, bahwa antropologi membuktikan perkembangan peradaban
manusia telah mengalami evolusi yang sangat lama, dari fase pertama yang
menemukan pengetahuan berupa deskripsi tentang adat istiadat, susunan
masyarakat, bahasa dan ciri-ciri fisik dari beraneka warna suku bangsa yang
kemudian dikenal dengan istilah etnografi, hingga sampai saat ini evolusi
peradaban dan karakteristik manusia yang begitu modern telah kita rasakan.
Ilmu Antropologi terbagi menjadi 5 bagian, seperti yang di sebutkan di
atas, bahwa ada pembagian atau klasifikasi dalam mempelajari kehidupan manusia,
dari paleo-antropologi yang meneliti asal usul evolusi manusia melalui fosil,
menuju ke antropologi fisik yang mempelajari manusia dari bentuk tubuh, warna
rambut, warna kulit manusia, dll, lalu ke Etnolinguistik, lalu ke prehistori
yang mempelajari sejarah perkembangan dan penyebaran manusia, hingga ke
etnologi yang mempelajari kebudayaan dalam masyarakat. Bagian ilmu tersebut
telah dibagi untuk mempelajari masing2 bidang dalam kehidupan manusia.
Antropologi social dan sosiologi memang
pada awalnya mempunyai kesamaan sudut tujuannya tetapi
kalau ditinjau lebih khusus mempunyai perbedaan yaitu mempunyai asal mula dan
perkembangan yang berbeda, sehingga menyebabkan adanya suatu perbedaan
pengkhususan kepada pokok dan bahan penelitian dari kedua ilmu tersebut dan
juga menyebabkan berkembangnya beberapa metode dan masalah yang khusus.
Antropologi memerlukan bantuan ilmu-ilmu
lain dan begitu juga sebaliknya. Ilmu-ilmu lain itu yang terpenting diantaranya, adalah; ilmu geologi, ilmu
paleontology, ilmu anatomi, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu psikiatri, ilmu
linguistic, ilmu arkeologi, ilmu sejarah, ilmu geografi, ilmu ekonomi, ilmu
hukun adat, ilmu administrasi, dan ilmu politik.
BAB II
MAKHLUK MANUSIA
A.
Manusia
diantara Makhluk-makhluk lain
Proses
evolusi biologi telah menghilangkan banyak bentuk-bentuk mahluk lama dari muka
bumi ini. Akan tetapi banyak juga yang dapat bertahan hingga sekarang ini
bahkan sudah hampir mendekati angka satu juta jenis bentuk bentuk mahluk hidup
baru yang berasal dari bentuk-bentuk lama di muka bumi ini.
Para
ahli biologi telah membuat suatu system klasifikasi dimana semua mahluk di
dunia ini telah mendapatkan tempat yang sewajarnya berdasarkan atas morfologi
dari organismenya.
Manusia
menyusui adalah salah satu keturunannya, dari ciri-ciri itu maka manusia
dikelaskan bersama dengan mahluk-mahluk lain kedalam satu golongan yaitu
binatang menyusui atau Mammalia.
Dalam
kelas Mammalia ini terdapat satu sub-golongan atau suku yaitu Primat. Suku ini
terdiri dari semua jenis kera, dari kera yang terkecil yang disebut dengan
Tarsi sampai kera yang besar yang disebut Gorila dan juga manusia. Suku Primat
dibagi menjadi 2 sub-suku yaitu sub-suku Prosimii dan sub-suku Anthropoid. Oleh
para ahli, manusia dimasukan kedalam sub-suku Anthropoid. Sub-suku Anthropoid
dibagi menjadi tiga (3) infra-suku yang diantaranya :
1. Infra
suku Ceboid
2. Infra
suku Cercopitheroid
3. Infra
suku Hominoid
Suku Hominoid dibagi lagi kedalam 2 keluarga, yaitu
Keluarga Pongidae dan keluarga Hominidae.
B.
Evolusi
Ciri-ciri Biologis
Suatu
ciri yang berasal dari suatu nenek moyang laki-laki atau perempuan tak pernah
dapat “di campur” tetapi selalu dapat tersimpan dalam gen yang diturunkan dan
di sebarkan kepada berpuluh-puluh angkatan , bahkan beratus-ratus angkatan
berikutnya. Mutasi adalah suatu proses yang berasal dari dalam organisma.
Seleksi dan adaptasi adalah suatu proses evolusi yang berasal dari sekitaran
alam.menghilangnya gen tertentu sering juga disebabkan oleh peristiwa-peristiwa
kebetulan.
C.
Evolusi
Primata dan Manusia
Mahluk
Primata Pendahulu Manusia.
Kira-kira
seabad yang lalu para ahli biologi dan paleoantropologi masih mengira bahwa
soal siapakah nenek moyang manusia itu, dapat dipecahkan dengan usaha menemukan
sejenis mahluk yang telah kandas, yang merupakan penghubung antara kera dan
manusia dalam silsilah hidup. Dengan demikian usaha terpenting dari para ahli
tersebut adalah mencari mahluk penghubung yang hilang, atau missing link, dalam
silsilah perkembangan alam mahluk di muka bumi. Sekarang, dengan
kemajuan-kemajuan di bidang ilmu-ilmu paleoantropologi dan geologi, konsepsi
para ahli mengenai soal missing link itu sudah berubah.
Dalam
tahun 1898 seorang dokter belanda, Eugene Du Bois mendapatkan sekelompok
tengkorak atas, rahang bawah dan sebuat tulang paha. Tengkorak atas seolah-olah
sebuah tengkorang seekor kera besar. Isi otaknya jauh lebih besar bila
dibandingkan dengan jenis kera manapun tetapi jauh lebih kecil dari otak
manusia. Du Bois memberikan nama Pithecanthropus Erectus (manusia kera yang
berjalan tegak) dan mengganggalp contoh dari nenek moyang manusia zaman
sekarang. Fosil-fosil itu tidak pernah ditemukan bersama dengan bekas alat-alat
yang menunjukan bahwa makhluk tersebut sudah berkebudayaan. Makhluk yang
mempunyai kebudayaan itulah yang baru dapat disebut makluk manusia secara
penuh,
Pada
zaman holosen fosil homo sapiens meninggalkan bekas-bekas kebudayaan dan mulai
menunjukan perbedaan ras. Ada 4 perbedaan ras pokok pada homo sapiens, yaitu :
1.
Ras Autraloid Terdapat dibenua Australia
2.
Ras mongoloid Ras yang paling besar jumlahnya
3.
Ras kaukasoid Tersebar di eropa, Afrika sebelah utara, Asia barat daya, dan
Amerika.
4.Ras
Negroid Tersebar di benua Afrika bagian selatan
D.
Aneka
Ragam Manusia
Ras
sebagai suatu golongan manusia yang menunjukkan berbagai ciri tubuh yang
tertentu dengan suatu frekuensi yang besar, tetapi dalam sejarah bangsa-bangsa,
konsepsi mengenai aneka warna ciri tubuh manusia itu telah menyebabkan banyak
kesedihan dan kesengsaraan, karena suatu salah faham yang besar yang hidup
dalam pandangan manusia berbagai bangsa.
Salah
faham itu mengacaukan ciri-ciri ras dengan ciri-ciri rohani. Dan lebih dari
itu, salah paham tadi memberi penilaian tinggi-rendah kepada ras-ras
berdasarkan perbedaan tinggi- rendah rohani daripada ras itu. Contoh-contoh
tersebut adalah :
1. Ras
Caucasoid atau ras kulit putih lebih kuat,maju, luhur daripada ras-ras lainnya.
2. Di
Perancis, Pendirian menurut A. de Gobineau yang berpendapt bahwa ras yang
terunggul dan termurni adalah ras Arya.
3. Jerman,
menurut De Gobineau bahwa orang jerman keturunan langsung ras Arya.
Untuk
membangun suatu klasifikasi yang serupa, faktor terpenting adalah cirri-ciri
genotipe yang terdapat pada individu-individu, contoh nya ialah metode
mengklasifikasikan berdasarkan frekuensi golongan darah.
Salah
Satu Klasifikasi Dari Aneka Ras – Ras Manusia:
1. Australoid
2. Mongoloid
3. Cauca
4. Negroid
5. Ras
– Ras khusus
E.
Organ
Manusia
Kemampuan
otak manusia untuk membentuk gagasan dari konsep dalam akalnya merupakan dasar
dari kesadaran identitas diri dan kesadaran kepribadian diri sendiri.manusia
juga memiliki kemampuan untuk membayangkan dengan akalnya peristiwa peristiwa
yang mungkin dapat terjadi terhadapnya. Walaupaun organisme manusia kalah
kemampuannya dengan banyak jenis binatang berkelompok lainnya, namun manusia
dengan kemampuan otaknya, yang kita sebut akal budi itu, telah membantu dan
menyambung keterbatasan kemampuan organism itu.
Kebudayaan
manusia tidak terdapat dalam organismanya, artinya tidak tertentukan dalam
system gennya, berbeda dengan kemampuan-kemampuan organisma binatang. Manusia
harus mempelajari kebudayaannya sejak lahir, selama seluruh jangka waktu
hidupnya. Walaupun begitu manusia dengan kebudayaanya dapat menjadi mahluk yang
paling berkuasa dan berkembang biak paling luas di muka bumi ini.
KESIMPULAN
Begitu banyak spesies makhluk hidup yang
ada di muka bumi ini, itulah yang menyebabkan para ahli biologi membuat suatu
system klasifikasi bagi para makhluk hidup.
Du
Bois memberikan nama Pithecanthropus Erectus (manusia kera yang berjalan tegak)
dan mengganggalp contoh dari nenek moyang manusia zaman sekarang. Fosil-fosil
itu tidak pernah ditemukan bersama dengan bekas alat-alat yang menunjukan bahwa
makhluk tersebut sudah berkebudayaan. Makhluk yang mempunyai kebudayaan itulah
yang baru dapat disebut makluk manusia secara penuh,
Pada
zaman holosen fosil homo sapiens meninggalkan bekas-bekas kebudayaan dan mulai
menunjukan perbedaan ras. Ada 4 perbedaan ras pokok pada homo sapiens, yaitu :
1.
Ras Autraloid Terdapat dibenua Australia
2.
Ras mongoloid Ras yang paling besar jumlahnya
3.
Ras kaukasoid Tersebar di eropa, Afrika sebelah utara, Asia barat daya, dan
Amerika.
4.Ras
Negroid Tersebar di benua Afrika bagian selatan
Kebudayaan
manusia tidak terdapat dalam organismanya, artinya tidak tertentukan dalam
system gennya, berbeda dengan kemampuan-kemampuan organisma binatang. Manusia
harus mempelajari kebudayaannya sejak lahir, selama seluruh jangka waktu
hidupnya. Walaupun begitu manusia dengan kebudayaanya dapat menjadi mahluk yang
paling berkuasa dan berkembang biak paling luas di muka bumi ini.
BAB III
KEPRIBADIAN
A.
Definisi Kepribadian
Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang
menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia
disebut “kepribadian”atau personality. Dalam bahasa populer, istilah “kepribadian”
juga berarti ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten. Hal itu
memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khusus. Sedangkan
dalam bahasa sehari-hari kita anggap bahwa seorang tetentu mempunyai
kepribadian, memang yang biasanya kita maksudkan ialah bahwa orang tersebut
mempunyai beberapa ciri watak yang diperlihatkannya sejak lahir,konsisten, dan konsekuen
dalam tingkah lakunya sehingga tampak bahwa individu tersebut memiliki
identitas khusus yang berbeda dari individu-individu lainnya.
B.
Unsur-unsur Kepribadian
1. Pengetahuan
Pengetahuan sebagai salah
satu unsur kepribadian memiliki aspek-aspek sebagai berikut: penggambaran,
apersepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi yang berada di alam sadar manusia.
Walaupun demikian, diakui bahwa banyak pengetahuan atau bagian dari seluruh
himpunan pengetahuan yang ditimbun oleh seorang individu selama hidupnya itu,
seringkali hilang dari alam akalnya yang sadar, atau dalam “kesadarannya,”
karena berbagai macam sebab. Walaupun demikian perlu diperhatikan bahwa
unsur-unsur pengetahuan tadi sebenarnya tidak hilang lenyap begitu saja,
melainkan hanya terdesak masuk saja ke dalam bagian dari jiwa manusia yang
dalam ilmu psikologi disebut alam “bawah-sadar” (sub-conscious).
2. Perasaan
Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia
juga mengandung berbagai macam “perasaan“. Ternyata selain segala macam
pengetahuan”perasaan” juga mengisi penuh alam kesadaran manusia setiap saat
dalam hidupnya. “Perasaan” adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang
karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif atau negatif.
Suatu perasaan yang selalu bersifat subjektif karena adanya unsur penilaian
tadi, biasanya menimbulkan suatu kehendak dalam kesadaran seorang individu. Kehendak
itu bisa juga positif (individu tersebut ingin mendapatkan hal yang
dirasakannya sebagai suatu hal yang akan memberikan kenikmatan) atau bisa juga
negatif (individu tersebut hendak menghindari hal yang dirasakannya membawa
perasaan tidak nikmat). Sementara perasaan terhadap barang yang diingini dengan
sangat itu menjadi bertambah, membuat udara disekitar semakin panas, keringat
pun keluar lebih banyak dan hati berdebar. perasaan keras seperti itu disebut “emosi”.
3. Dorongan Naluri
Kesadaran manusia menurut para ahli psikologi
juga mengandung berbagai perasaan lain yang tidak ditimbulkan karena pengaruh
pengetahuannya, tetapi karena sudah terkandung dalam organnya, dan khususnya
dalam gennya sebagai naluri. Kemauan yang sudah merupakan naluri pada tiap
mahluk manusia itu, oleh beberapa ahli psikologi disebut “dorongan” (drive).
Sedikitnya tujuh macam dorongan naluri, yaitu :
a. Dorongan untuk mempertahankan hidup
b. Dorongan seks
c. Dorongan untuk upaya mencari makan
d. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi
dengan sesama manusia
e. Dorongan untuk meniru tingkah laku
sesamanya
f. Dorongan untuk berbakti
C.
Materi dari Unsur-unsur Kepribadian
Kepribadian seseorang terbentuk oleh
pengetahuan ( khususnya yaitu : persepsi, penggambaran, apersepsi, pengamatan,
konsep, dan fantasi mengenai bermacam hal yang ada dalam lingkungannya ).
Selain pengetahuan, keperibandian seseorang juga terbentuk oleh berbagai perasaan,
emosi, dan keinginan tentang bermacam hal yang ada dalam lingkungannya.
D.
Macam-macam Kepribadian
1. Macam-macam kepribadian individu
Berbagai isi dan sasaran dari pengetahuan,
perasaan, kehendak, dan keinginan kepribadian, serta perbedaan kualitas
hubungan antara berbagai unsur kepribadian dalam kesadaran individu,
menyebabkan keragaman struktur kepribadian pada setiap manusia.
2. Kepribadian Umum
Pembentukan watak dalam jiwa individu banyak
dipengaruhi oleh pengalamannya ketika anak-anak ia diasuh orang-orang dalam
lingkungannya. Watak juga sangat ditentukan oleh cara-cara ia sewaktu kecil
diajarkan makan, diajarkan kebersihan, disiplin, diajarkan main dan bergaul
dengan anak-anak lainnya dan sebagainya. Oleh karena dalam tiap kebudayaan cara
pengasuhan anak didasarkan pada adat dan norma-norma tertentu, maka beberapa
unsur watak yang seragam akan tampak menonjol pada banyak individu yang telah
menjadi dewasa itu.
3. Kepribadian Barat dan Kepribadian Timur
Semua kebudayaan bukan Eropa Barat disebut
pandangan hidup dan kepribadian Timur. Dengan demikian timbul dua konsep yang
kontras, yaitu Kepribadian Timur dan Kepribadian Barat. Dalam kenyataan,
berbagai kebudayaan suku bangsa di Indonesia ( yang dapat digolongkan kedalam
“kebudayaan timur” ), penuh dengan unsur-unsur prelogis; mementingkan
diskusi-diskusi tentang kebatinan; dan mementingkan mistik.
Dalam banyak tulisan tentang masalah
kebudayaan sering di bicarakan soal perbedaan antara kepribadian manusia yang
berasal dari kebudayaan barat, dan kepribadian manusia yang asal dari
kebudayaan timur. Pandangan hidup manusia yang hidup dalam
kebudayaan-kebudayaan asia, seperti kebudayaan Islam, Hindu, Budha dan Cina
yang lokasi georafinya semua memang di belahan timur Eropa.
KESIMPULAN
Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang
menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia
disebut “kepribadian”atau personality. Hal itu memberikan kepadanya suatu identitas
sebagai individu yang khusus, memang yang biasanya kita maksudkan ialah bahwa
orang tersebut mempunyai beberapa ciri watak yang diperlihatkannya sejak
lahir,konsisten, dan konsekuen dalam tingkah lakunya sehingga tampak bahwa
individu tersebut memiliki identitas khusus yang berbeda dari individu-individu
lainnya.
Kepribadian suatu individu tentunya memiliki
unsur, terdapat 3 unsur dalam kepribadian, yaitu Pengetahuan, perasaan, dan
dorongan naluri yang mmenjadikannya suatu kepribadian atau ciri khas yang
membedakan individu satu dengan individu lainnya.
Berbagai isi dan sasaran dari pengetahuan,
perasaan, kehendak, dan keinginan kepribadian, serta perbedaan kualitas
hubungan antara berbagai unsur kepribadian dalam kesadaran individu,
menyebabkan keragaman struktur kepribadian pada setiap manusia.
Pembentukan watak dalam jiwa individu banyak
dipengaruhi oleh pengalamannya ketika anak-anak ia diasuh orang-orang dalam
lingkungannya. Watak juga sangat ditentukan oleh cara-cara ia sewaktu kecil
diajarkan makan, diajarkan kebersihan, disiplin, diajarkan main dan bergaul
dengan anak-anak lainnya dan sebagainya.
Dalam kenyataan, berbagai kebudayaan suku
bangsa di Indonesia ( yang dapat
digolongkan kedalam “kebudayaan timur” ),
penuh dengan unsur-unsur prelogis;
mementingkan diskusi-diskusi tentang
kebatinan; dan mementingkan mistik.
Dalam banyak tulisan tentang masalah
kebudayaan sering di bicarakan soal perbedaan antara kepribadian manusia yang
berasal dari kebudayaan barat, dan kepribadian manusia yang asal dari
kebudayaan timur. Pandangan hidup manusia yang hidup dalam
kebudayaan-kebudayaan asia, seperti kebudayaan Islam, Hindu, Budha dan Cina
yang lokasi georafinya semua memang di belahan timur Eropa.