Pembelajaran merupakan sebuah
sistem, dimana sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari elemen-elemen
penting didalamnya yang tersusun secara sistematis. Rangkaian sistem tersebut
merupakan kawasan dalam pembelajaran yang harus dimiliki dan diimplementasikan oleh
seorang guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kawasan tersebut terdiri
dari strategi, metode, teknik, pendekatan, dan model.
Upaya untuk memilih, menyusun, dan memobilitasi
segala cara, tenaga, sarana dan prasarana untuk menciptakan proses pembelajaran
secara efektif dan efisien adalah sebuah strategi dalam proses belajar mengajar.
Setelah strategi tersebut termobilitasi, cara penyampain materi dalam sebuah
kelaspun siap dijalankan dengan prosedur yang sistematis dengan berbagai motode
pembelajaran, seperti metode ceramah, metode diskusi, metode debat, dan lain
sebagainya sesuai dengan materi seperti apa yang akan di pelajari. Dan untuk
mengimplementasikan suatu metode-metode tersebut maka diperlukan teknik dalam
pelaksanaan aktifitas belajar mengajar agar metode yang dilakukan berjalan
efektif dan efisien. Dengan demikian, sebelum guru melakukan proses ceramah
sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi di kelas tersebut. Dalam sebuah pembelajaran ada sebuah pendekatan
untuk mencapai tujuan belajar, pendekatan tersebut dapat berpusat pada
guru yang berarti guru tersebut berperan sebagai center yang biasanya secara penuh menyampaikan meteri dalam sebuah
kelas dan dapat pula berpusat pada siswa, dimana peranan guru bergeser dari
seorang penceramah menjadi fasilitator. Dalam hal ini guru mengelola lingkungan
belajar dan memberikan kesempatan peserta didik untuk terlibat
dalam proses pembelajaran.
Dari rangkaian sistem tersebut,
yaitu bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang dilakukan
oleh guru merupakan sebuah model pembelajaran, dengan kata lain model
pembelajaran ini merupakan kerangka konseptual yang membantu guru dalam proses
pembelajaran yang akan diterapkan dalam sebuah kelas. Seorang guru harus
mempersiapkan dahulu materi yang akan diajarkan, metode dan media yang akan
digunakan, dan lain sebagainya, sehingga nantinnya proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik. terkonsep.
Dalam klasifikasi strategi
pembelajaran ada hal-hal dasar yang harus diketahui, dipahami dan diterapkan agar
nantinya proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, hal-hal dasar tersebut
antara lain pengaturan guru dan siswa, pengelolaan siswa, struktur peristiwa
belajar dan mengajar, dan tujuan belajar. Dalam pengelolaan materi pengajaran yang digunakan
untuk pencapaian tujuan belajar, guru
dapat menyampikannya secara induktif dan deduktif. Pengajaran secara induktif ini
merupakan pengajaran dimana proses penyampaian materinya berawal dari hal-hal
atau materi yang bersifat khusus baru kemudian dikembangkan secara umum.
Sedangkan, pengajaran secara deduktif ini
merupakan kebalikan dari proses pengajaran induktif. Peserta didik pertama-tama
diperkenalkan dengan konsep atau materi secara umum terlebih daluhu kemudia
dikerucutkan atau disimpulkan dari hal-hal yang secara umum tadi. Pengajaran
tersebut dapat disesuaikan dengan materi seperti apa yang akan diajarkan
sehingga dapat menentukan proses seperti apa yang akan dilakukan oleh guru.
Permasalah yang dihadapi siswa selama
ini adalah pola berfikir mereka yang linier, yaitu kebanyakan dari mereka hanya
dapat berfikir satu arah dan harus berurutan. Hal ini akan menyebabkan
keterlambatan siswa untuk berfikir lebih jauh. Sebagai seorang guru sebaiknya
menerapkan dan membiasakan pola berfikir gradien, agar siswa tidak memandang
sebuah permasalahan atau sesuatu hanya dari satu segi, melainkan dari berbagai
segi sehingga pola pikir siswa dapat berkembang.
Adanya sistem dalam sebuah
pembelajaran itu akan membuat proses berlangsungnya belajar mengajar berjalan
sesuai dengan apa yang menjadi tujuan pembelajaran tersebut. Selain dapat
membantu siswa dalam penyerapan materi yang diajarkan sistem tersebut juga
membantu memberikan pemahaman terhadap guru agar menjadi seorang pendidik yang
profesional dan tidak sia-sia dalam mentransferkan ilmunya kepada siswa.
Kesadaran gurulah yang sekarang ini diperlukan dalam menerapkan sistem
pembelajaran dengan memperhatikan kawasan-kawasan dalam pembelajaran untuk
dapat mewujudkan sebuah pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada hasil
belajar, melainkan lebih berorientasi pada prosesnya, sehingga ilmu
pengetahuan yang diterima oleh siswa
dapat benar-benar terserap dan tidak terlupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar